YANG TERTINGGAL

Dunia yang ku rindukan
tertinggal perlahan-lahan...
dalam-dalam...
pekat kaburnya.

Saat kaki melangkah jauh
ke depan,
tidak lagi mengerling ke belakang
rela tidak rela...ku tuju jua.

Duniaku bukan dunia biasa,
yang hanya boleh dirasa oleh pancaindera
bernafas dengan nafas biasa,

pandangan ku bukan pandangan
yang biasa,
terjah setiap makna bahasa
yang bisa menusuk jiwa nurani
hanya pada manusia sederhana.

Tiada mengadu domba
dunia yang terbina
kerana aku yang memilihnya
tiada minta kasih
hanya bisa menumpang pada yang mengasihi.

Hati ini kadangkala lara
diusik oleh panaroma
yang cuba menggetar jiwa,
lalu panah itu menusuk lagi,
terasa hingga ke tulang temulang.

Aku terpimpin oleh jasa nenek moyang
yang biasa mengekalkan kesempurnaan
santun dalam peribadi
Hati tidak pernah mati?

Aku sedar aku tidak sekuat mana,
namun kekuatan itu tetap ada,
kerna itu aku berdiri atas kaki sendiri,
tidak diajar menagih simpat.

Dunia aku tertinggal perlahan -lahan...
dalam-dalam...
pekat kaburnya...

Sehingga aku tidak kenal,
mana mulanya?
mana akhirnya?,

Saat itu aku perlukan suluhan,
suluhan ikhlas,
membawa aku ke jalan tenang,
mmbawa aku ke arah senyuman,
yang bisa mententeramkan jiwa.

Wahai angin!!
bawalah khayalku bersama..
agar benakku ditutup erat-erat,
agar tidak berkulat..

Dunia aku tertinggal perlahan -lahan
dalam-dalam
pekat kaburnya...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

terima kasih atas pemberian itu...

Mabuk Tak Hensem,Tapi Bijak...by embush...

Pocket Inspired: Tentu nak wangi